Pupuk
Buah Cair Untuk Tingkatkan Produksi
Artikel ini di tulis Oleh: Hadiedi Prasaja
sebagai Seorang yang suka akan Artikel masalah pertanian Izinkan saya Share dan semoga bermanfaat untuk semua pembaca.
1 February 2012 |
08:10 WIB
BOGOR. Sebagaimana diketahui, pemberian
pupuk berfungsi sebagai penambah nutrisi bagi tanaman atau juga sebagai
pengganti unsur hara yang telah hilang dari dalam tanah. Pada beberapa tanaman
yang menghasilkan buah, petani seringkali memberikan asupan unsur P yang lebih
banyak, hal ini bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi buahnya.
Dalam pertanian
berkelanjutan, unsur P bisa kita peroleh dari bahan-bahan sisa seperti
buah-buahan busuk dan air cucian beras. Kedua hal tersebut dipastikan memiliki
kandungan fosfor yang tinggi mengingat bahan bakunya adalah buah.
Pusdiklat Nasional
Serikat Petani Indonesia (SPI) baru-baru ini tengah mengadakan penelitian
tentang pembuatan dan uji efektifitas pupuk buah terhadap beberapa tanaman
seperti pada buncis dan terong.
Susan Lusiana,
Direktur Pusdiklat Nasional SPI menjelaskan bahwa, hasil penelitian ulangan
pertama menunjukkan bahwa pupuk buah cair yang diberikan ternyata mampu
meningkatkan produksi buah dan juga memperlama masa berbuah tanaman buncis.
“Untuk pupuk buah ini,
Pusdiklat membuatnya dalam bentuk cair. Beberapa keuntungan pupuk dibuat dalam
bentuk cair diantaranya karena pupuk cair mudah sekali larut pada tanah dan
membawa unsur-unsur penting guna kesuburan tanah. Pupuk cair juga lebih
mudah terserap oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai,”
ungkap Susan.
Susan juga
menyampaikan bahwa pupuk cair dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara
karena mampu menyediakan hara secara cepat. Karena bentuknya cair, pupuk cair
mampu memberikan hara yang sesuai dengan kebutuhan tanaman pada tanah.
Maka jika terjadi kelebihan kapasitas pupuk pada tanah maka dengan sendirinya
tanaman akan mudah mengatur penyerapan komposisi pupuk yang dibutuhkan.
Dalam pemupukan, pupuk
cair juga jelas lebih merata dan tidak akan terjadi penumpukan konsentrasi
pupuk di satu tempat.Pupuk Organik cair tidak merusak humus tanah walaupun
seringkali digunakan. Selain itu, pupuk cair memiliki zat pengikat larutan
hingga bisa langsung digunakan pada tanah dan tidak butuh interval waktu untuk
dapat menanam tanaman.
Susan menambahkan
bahwa pupuk cair tidak hanya diberikan di sekitar tanaman, tapi juga bisa di
atas daun-daun. Penggunaan pupuk cair lebih memudahkan pekerjaan, dan
penggunaan pupuk cair berarti kita melakukan tiga macam proses dalam sekali
pekerjaan, yakni memupuk tanaman, Menyiram tanaman, dan mengobati tanaman.
“Pupuk cair juga mampu
menghemat biaya produksi, karena selain sebgai pupuk, pupuk cair bisa digunakan
sebagai bahan aktif untuk mempercepat pembuatan kompos atau pupuk kandang yang
bekerja dalam proses pembusukan dan pematangan,” tambahnya.
Membuat
pupuk buah cair
Selain menggunakan
buah-buahan yang sudah membusuk, pupuk cair juga bisa dibuat dari bahan
yang mempunyai unsur-unsur yang mudah atau bisa terurai di dalam air lainya
seperti pupuk hewan (kambing, domba, kelinci atau ternak lainnya), daun-daunan
(terutama dari kacang-kacangan) dan kompos. Adapun cara membuat
pupuk organik cair dari buah-buahan adalah sebagai berikut:
Bahan dan Alat:
§ Buah-buahan busuk yang tidak termakan sekitar
1 karung
§ 1 kg gula pasir
§ 1 karung plastik dan ember besar
§ Pisau dan telenan
§ Air cucian beras secukupnya
§ Air secukupnya
Cara Pembuatan:
§ Potong-potong buah-buahan ukuran kecil dan
masukkan dalam karung
§ Ikat karung plastik dan rendam dalam ember,
tambahkan air sampai karung terrendam semua
§ Larutkan gula dalam ember dan tutup ember
§ Biarkan dan peram 1-3 minggu atau lebih lagi,
akan muncul gelembung udara menandakan mikroba telah hidup
§ Saring dan masukkan ke dalam wadah yang bersih
(botol) untuk disimpan/digunakan.
§ Jangan lupa tempel labelnya
Penggunaan
Pemakaian pupuk cair
adalah waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah perkecambahan Penggunaan pupuk
cair adalah terutama untuk tanaman di persemaian atau di kebun kecil, karena
jumlah pupuk cair terbatas. Waktu pemupukan sebaiknya pagi atau sore hari,
sehingga pupuk cair tidak cepat menguap atau tidak hilang oleh hujan. Untuk
menghindari supaya daun tanaman tidak terbakar encerkan pupuk cair. Mulailah
dengan campuran yang paling encer terlebih dahulu misalkan dengan perbandingan
1 : 20 (1 liter pupuk cair : 20 liter air).
Artikel
terkait:
Cara Pembuatan POC Limbah Buah
Pupuk Organik Cair (POC) adalah sejenis pupuk organic yang diekstrak dari
berbagai unsur organic menjadi bentuk cair sehingga mudah diaplikasikan.
Dikemas dalam wadah botol menjadikan pupuk ini lebih praktis dibawa kemanapun.
Beberapa keuntungan dari POC limbah buah ini adalah : menekan penyebaran
hama/penyakit tanaman, memanfaatkan residu unsur hara yang masih terdapat dalam
buah yang busuk (seperti unsur N, P dan K serta beberapa unsur mikro yang masih
bisa menguntungkan bagi tanaman), lingkungan lahan/kebun lebih bersih, mudah
diaplikasikan terhadap tanaman, dan lebih praktis serta efesien dalam
pemanfaatannya.
Buah yang busuk akibat dekomposisi dari buah yang jatuh maupun akibat serangan
hama penyakit pada pohonnya merupakan salah satu bahan pembuatan pupuk yang
masih kurang memasyarakat. Pada umumnya buah yang busuk ini dibuang, sebab
dianggap sebagai vektor dari penyebaran penyakit kepada tanaman/buah yang
sehat. Padahal jika ditilik secara seksama, buah busuk meski penampakannya
tidak lagi eksotik namun masih memiliki kandungan unsur hara yang bisa
digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk organic cair (POC).
a) Alat dan Bahan :
1) Alat : botol aqua lengkap dengan tutupnya, selang kecil (selang timbangan
air), ember/ jergen yang tertutup, isolasi, dan lesung/blinder.
2) Bahan : satu buah busuk, air cucuain beras yang pertama 1 liter dan gula
merah/molasses sekitar ¼ kg.
b) Cara Pembuatan :
1) Semua bahan ditumbuk/dihaluskan
2) Bahan dicampur dan diaduk dengan air beras
3) Ditambahkan dengan gula aren/gula pasir atau air tebu (molases)
4) Masukkan campuran kedalam wadah yang kedap udara
5) Buat lubang pada tutup wadah dan botol aqua
6) Botol aqua diisi air bersih, jangan terlalu penuh agar ada ruang untuk udara
7) Selang dipasang pada kedua tutup yang telah dilubangi
8) Setelah 15 hari mol siap digunakan sebagai starter membuat kompos dan
sebagai POC.
Mari Membuat Pupuk Cair Aroma
Buah yang Segar
OPINI | 16
May 2011 | 15:04 Dibaca: 4767 Komentar: 3 1
Pada dasarnya,
semua jenis buah bisa dimanfaatkan untuk membuat pupuk cair beraroma segar dan
berwarna terang ini. Tapi untuk menghasilkan pupuk yang berpenampilan dan
beraroma menyenangkan, pilihlah buah-buahan yang beraroma khas dan tajam.
Konon, buah mangga bisa menghasilkan pupuk cair aroma buah yang paling baik,
karena kandungan selulosanya tinggi. Tapi buah jeruk akan menghasilkan pupuk
cair dengan aroma buah yang paling asli dan segar.
Berikut
bahan-bahannya:
- Buah-buahan
afkir, atau sisa kulitnya, atau yang tidak termakan. Yang busuk pun tidak
apa-apa. Sertakan semua bagiannya, daging buah, kulit, maupun biji.
- Gula pasir
putih, atau gula merah, atau gula aren.
- Air sumur
Komposisinya
adalah 1,2,3. 1 kg Buah, 2 ons gula, dan 3 liter air.
Caranya:
Cincang semua
buah menjadi potongan kecil-kecil, lalu masukan dalam karung atau kantong kain
yang tembus udara dan air.
Larutkan gula
dalam air.
Kemudian masukan
cincangan buah tersebut ke dalam larutan gula dan air tersebut. Usahakan
seluruh kantong tenggelam, bisa ditambahkan batu dalam kantong sebagai
pemberat.
Tutup rapat dan
diamkan. Buka dan aduk selama 1 menit, cukup 3 hari sekali. Dalam 20 sampai 30
hari akan muncul lapisan putih (jamur) di atas larutan tersebut. Bila lapisan
itu sudah mengental dan bertekstur seperti agar-agar tipis, itu tandanya pupuk
cair siap dipanen. Ambil kantong yang berisi potongan buah, peras sampai kisat.
Cairan yang dihasilkan akan beraroma buah bercampur aroma alcohol yang sedikit
menyengat.
Simpan cairan pupuk
itu dalam botol yang tertutup rapat. Tapi jangan menyegel botol tersebut,
karena proses fermentasi cairan itu terus berlangsung sehingga akan menimbulkan
gas. Sesekali tutup botolnya harus dibuka untuk membuang gas tersebut.
Ampas buah dalam
kantong bisa dicampur dengan sampah organik lainnya untuk membuat kompos padat.
Aplikasi:
Untuk memupuk
tanaman, campurkan pupuk cair dengan air sumur dengan pebandingan 1 banding10 –
20. Atau kira-kira 5-10 sendok makan pupuk cair dengan 1 liter air. Dosis
pencampuran ini tidak mengikat, karena pupuk cair aroma buah bersifat netral.
Bila terlalu pekat pun masih akan aman untuk tanaman. Pencampuran hanya
dimaksudkan untuk mengurangi keasamannya saja. Siramkan larutan tersebut ke
media tanam, atau semprotkan ke daun dan batang. Seperti diketahui, tanaman
mengambil hara bukan hanya dari dalam tanah melalui akar saja, melainkan juga
dari udara melalui stomata daun dan stomata batang.
Sebagai biang,
campurkan 300ml pupuk cair ini dengan 1 kg buah, 1 ons gula, dan 5 liter air.
Prosesnya sama seperti yang pertama, dan dalam 20 hari pupuk cair turunan ini
siap dipanen. Kualitasnya setara dengan biang pupuk cair yang pertama.
Sebagai starter
kompos padat, semprotkan pupuk cair ke sampah organik (daun dan sisa makanan)
yang sudah dipisahkan dari sampah non organik. Lalu tutup sampah tersebut. Mikroorganisme dalam pupuk cair itu
akan membantu membusukan sampah menjadi kompos lebih cepat 2X lipat.
Bila memupuk dan
menyuburkan tanaman bisa menyenangkan, maka akan semakin banyak orang mau
menanan. Semakin hijau lingkungan, semakin banyak suplai oksigen untuk hidup
kita. Paling tidak, bila halaman rumah kita hijau, kita tidak perlu menagih
oksigen pada hutan di Kalimantan yang konon merupakan paru-paru dunia, dan
konon semakin berkurang luasnya.
Cara Membuat Pupuk Organik
Sendiri
Gerakan kembali ke alam semakin marak disuarakan belakangan ini,
sebagai bentuk 'perlawanan' terhadap penggunaan bahan kimia yang semakin
meluas. Tidak terkecuali dalam hal pangan, yang paling mencolok adalah gerakan
untuk kembali ke produk pangan organik.
Selain beras, sayuran adalah salah satu yang menjadi fokus
gerakan pertanian organik itu. Kekhawatiran akan dampak merugikan dari
penggunaan pestisida,
herbisida, fungisida, bakterisida dan pupuk kimia merupakan salah satu pemicunya.
Tapi persoalannya, sebagian
besar lahan pertanian yang ada saat ini sudah memiliki ketergantungan pada yang
namanya bahan kimia, terutama untuk mempertahankan tingkat kesuburannya.
Sebagai reaksi sekaligus solusi akan kondisi itu, maka lahirlah gerakan
penggunaan pupuk organik.
Akan tetapi, lagi-lagi muncul
persoalan baru. Ketersediaan pupuk organik di pasaran masih belum memadai.
Bagaimana pun hukum supplay and demand berlaku di sini. Solusinya, ya harus
membuat pupuk organik sendiri.
Membuat pupuk organik sendiri
sebetulnya tidak terlalu sulit, apalagi bahan-bahannya bisa diperoleh dari
lingkungan sekitar. Berikut saya sarikan petunjuk singkatnya sebagaimana dimuat
dalam tulisan di http://indotanam.blogspot.com.
Membuat Bakteri
Langkah pertama yang perlu
dilakukan untuk membuat pupuk organik adalah menyiapkan bakteri. Caranya,
kumpulkan buah-buahan yang sudah masak 5 kg, tetes tebu atau gula pasir ¼
kg. Buah-buahan itu ditumbuk, diparut, atau digiling sampai menjadi bubur.
Kemudian peras dan ambil
sarinya lalu tambahkan tetes tebu atau larutan gula. Campur sampai rata dan
kemudian simpan dalam wadah yang ditempatkan di lokasi tertutup (tidak kena
sinar matahari) selama kurang lebih 2 minggu. Bila berhasil, larutan tadi akan mengeluarkan
bau yang harum namun agak masam.
Agar bakteri yang telah
dihasilkan itu bisa digunakan dalam kurun waktu yang lama, maka harus
dibiakkan. Caranya ambil cairan berisi bakteri sekitar 1 liter. Daun dari
tumbuhan tidak bergetah 1-2 kilogram, terasi 1/2 kilogram dan larutan dengan
air secukupnya, gula pasir atau tetes tebu 1 kilogram (larutkan), kotoran
ternak 30 kilogram, dan air secukupnya.
Masukkan kotoran hewan dan
dedaunan tadi ke dalam drum khusus, tambahkan larutan gula, terasi, dan cairan
berisi bakteri. Tambahkan air hingga permukaannya tergenang. Tutup drum dan
biarkan selama 8-10 hari.
Kalau sudah, ambil media
pembiakan lalu peras dan saring airnya. Simpan di dalam botol adan taruh
ditempat yang tidak terkena matahari. Ampas sisa saringan masih mengandung
bakteri, sisakan 1-2 liter dan tambahkan air, terasi, larutan gula dengan
perbandingan yang sama sambil diaduk-aduk dan tutup kembali wadah tersebut.
Setelah 8-10 hari bakteri sudah berkembang biak dan siap digunakan.
Bakteri yang sudah dibiakkan
itu bisa digunakan untuk membuat kompos, atau langsung digunakan sebagai pupuk
cair.
Bahan yang dibutuhkan
untuk membuat nutrisi hidroponik organik:
- 300 kg kotoran kambing
- 500 kg jerami
- 100 kg arang sekam
- 100 kg dedak/ bekatul
- 300 gr belerang
- 17 kg daun lamtoro/ kacang-kacangan
- 6 kg daun sirsak
- 2,5 kg tetes/ gula
- 1 lt Em4/ mikroorganisme
- Air bersih secukupnya
Alat-alat yang
digunakan :
- Water toren atau terpal sebagai wadah
- Aerator 45 lt/ menit dan selangnya
Cara Membuat nutrisi
organik untuk hidroponik :
- Cincang daun lamtoro dan daun sirsak
- Masukkan semua bahan ke dalam water turen atau terpal
yang sudah dibentuk bak
- Masukkan air bersih hingga kondisi macak-macak
- Beri udara dengan aerator hingga terjadi fermentasi
aerob
- Biarkan selama 30 hari
- Ambil airnya dengan cara di saring
Cara menggunakan
nutrisi organik untuk hidroponik :
- Ambil larutan bagian atas yang tidak ada endapannya.
- Cairan hasil fermentasi di encerkan dengan perbandingan
1 : 10 (10 bagian air dan 1 bagian poc)
- Gunakan larutan ini untuk penyiraman atau nutrisi
hidroponik.
- Bisa juga digunakan untuk penyemprotkan tanaman.
- Gunakan ampasnya untuk pupuk organik padat (media tanam
dalam pot)
- Karena resep ini organik dan tidak baku sebaiknya dalam
pembuatannya dibuat dalam skala lebih kecil dan penggunaannya juga diuji
coba untuk beberapa tanaman dulu agar jika terjadi kesalahan tidak terlalu
banyak.
Resep atau formula
tersebut menurut maspary belum baku, masih bisa dikembangkan dan dimodifikasi.
Menurut Bpk Ismail, nutrisi organik untuk hidroponik tersebut telah diuji di
laboratorium terpadu Unsoed dan hasilnya lumayan lengkap unsur hara makro dan
mikronya, cuma sayangnya maspary lupa menanyakan berapa total kandungannya.
Semoga tulisan ini
bisa bermanfaat bagi anda rekan-rekan Gerbang Pertanianpecinta hidroponik. Selamat mencoba semoga berhasil, jika sudah
berhasil silahkan tambahkan pengalaman di kotak komentar blog ini.